Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Kaur Kesiswaan Muh. Soleh Kadir: Budaya Positif Sebagai Sarana Pembentukan Karakter

Gambar
Oleh Kamsudin Ridwan ( Staf Pengajar Pada SMP Negeri 1 Adonara Timur ) Budaya Positif Sebagai Sarana Pembentukan Karakter. Statement di atas disampaikan oleh Kaur Kesiswaan Spensa Adotim, Muh. Soleh Kadir, S.Pd.Gr saat apel pagi (Sabtu, 19/02/2022) di halaman SMP Negeri 1 Adonara Timur. Di hadapan 376 peserta didik SMP Negeri 1 Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Pion Ratuloli sapaan akrabnya, menyampaikan wejangannya dengan mengambil tema "Budaya Positif Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Seseorang". Dalam wejangannya, guru Bahasa Indonesia itu menjelaskan bahwa "terdapat 3 budaya positif yang mesti dikembangkan di SMP Negeri 1 Adonara Timur sebagai sarana dalam membentuk karakter positif seseorang", tutur Pion dengan nada semangat. Pion Ratuloli melanjutkan bahwa "ketiga budaya positif tersebut adalah: pertama, lihat sampah ambil (Lisa), ia menerangkan bahwa budaya positif seperti ini memang hal yang sepele namun jika dilakukan secara

KEGELISAHAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI

Gambar
Opini oleh Kamsudin Ridwan, M.Pd.Gr. (Staf Pengajar pada SMPN 1 Adonara Timur) Pandemi yang berkepanjangan membawa dampak yang cukup serius terhadap aktifitas kehidupan manusia. Baik kehidupan sosial, ekonomi, bahkan pendidikan. Dampak yang cukup serius terhadap bidang pendidikan adalah efektifitas pembelajaran di sekolah menjadi menurun disebabkan oleh pola pembelajaran yang dilakukan adalah pola pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR). Dengan penerapan pola pembelajaran BDR ini, fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak atau ibu guru dengan baik, motivasi dan semangat belajar siswa menurun karena para orang tua dan siswa beranggapan bahwa masa pandemi adalah masa libur, bahkan lebih para lagi terdapat beberapa siswa yang memilih untuk putus sekolah atau dropout disebabkan oleh pandemi yang tak berkesudahan.  Kegelisahan di atas merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh lembaga pendidikan, dal

SPENSA ADOTIM AWALI SABTU PAGI DENGAN SENAM

Gambar
Oleh : Kamsudin Ridwan, M.Pd. Gr (Staf Pengajar SMP Negeri 1 Adonara Timur) SMP Negeri 1 Adonara Timur Kabupaten Flores Timur, Sabtu 05/02/2020 mengawali pagi sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan melakukan senam kebugaran. Hal demikian dilakukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat sehingga siap menerima suguhan pembelajaran yang akan diberikan oleh Bapak/Ibu guru.  Hadir dalam kegiatan senam pagi tersebut: Bapak Kepala Sekolah didampingi Wakil Kepala Sekolah, dan juga Bapak/Ibu guru, pegawai, dan staf tatausaha. Kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih 1 jam sebelum jam pembelajaran dimulai.  Sebanyak 366 siswa Spensa Adotim terlihat senang dan menikmati senam pagi itu. Di sela-sela kegiatan senam pagi itu, salah seorang siswa menyampaikan bahwa "saya merasa bersyukur kepada Bapak Kepala Sekolah dan juga Bapak/Ibu guru yang telah mengagendakan setiap Sabtu pagi sebagai hari senam kebugaran". Semoga kegiatan ini dapat berlanjut untuk waktu ya

Wakasek M. Lusi: Siswa Harus Tingkatkan Motivasi Belajar

Gambar
Lamahala, LMN - Tujuan peserta didik datang ke sekolah adalah untuk mendapatkan ilmu melalui kegiatan belajar sehingga anak-anak harus meningkatkan motivasi belajar. Jika pada saat jam pembelajaran guru tidak masuk atau berhalangan hadir maka peserta didik harus belajar sendiri. Motivasinya adalah ingin mendapatkan ilmu sebanyak mungkin untuk kehidupan selanjutnya. Demikian rangkuman amanat pembina upacara yang disampaikan oleh Wakil Kepala SMP Negeri 1 Adonara Timur (Spensa Adotim), Muhammad Lusi Sukuwutun (02/02/22). Hadir dalam apel pagi ini, kepala sekolah, bersama para guru dan pegawai, serta siswa-siswi kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. M. Lusi juga mengimbau agar peserta didik tidak perlu mencari-cari kesalahan temannya, termasuk di saat apel pagi seperti ini. "Belum tentu kalian yang menertawai teman saat apel, lebih bagus dari dia. Ini ibarat kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak," imbuh Guru IPA ini. Wakasek M. Lusi menutup amanat pem