KEGELISAHAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI
Opini oleh Kamsudin Ridwan, M.Pd.Gr.
(Staf Pengajar pada SMPN 1 Adonara Timur)
Pandemi yang berkepanjangan membawa dampak yang cukup serius terhadap aktifitas kehidupan manusia. Baik kehidupan sosial, ekonomi, bahkan pendidikan. Dampak yang cukup serius terhadap bidang pendidikan adalah efektifitas pembelajaran di sekolah menjadi menurun disebabkan oleh pola pembelajaran yang dilakukan adalah pola pembelajaran Belajar Dari Rumah (BDR).
Dengan penerapan pola pembelajaran BDR ini, fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak atau ibu guru dengan baik, motivasi dan semangat belajar siswa menurun karena para orang tua dan siswa beranggapan bahwa masa pandemi adalah masa libur, bahkan lebih para lagi terdapat beberapa siswa yang memilih untuk putus sekolah atau dropout disebabkan oleh pandemi yang tak berkesudahan.
Kegelisahan di atas merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh lembaga pendidikan, dalam hal ini di lembaga pendidikan kami, yakni SMP Negeri 1 Adonara Timur Kabupaten Flores Timur. Mencermati beberapa dampak yang diakibatkan oleh adanya masa pendemi di atas, maka kami dari SMP Negeri 1 Adonara Timur atas inisiatif dari kepala sekolah melakukan pendekatan persuasif dengan pihak Satgas Covid-19 Tingkat Kecamatan.
Pendekatan dan komunikasi tersebut membuahkan hasil dengan diberikannya izin oleh Bapak Camat Adonara Timur kepada kami untuk dapat melakukan pembelajaran dengan tatap muka di sekolah walaupun tatap muka yang dilaksanakan masih bersifat tatap muka terbatas dengan mengindahkan peraturan serta protokol kesehatan yang ketat. Tatap muka pembelajaran di sekolah mulai dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran sistem sift, yakni masing-masing tingkatan kelas diberikan kesempatan untuk masuk sekolah dua kali dalam seminggu.
Melalui pola penerapan pembelajaran sift di atas, akhirnya peserta didik mulai berdatangan ke sekolah, semangat dan motivasi mereka untuk mengikuti pembelajaran mulai nampak dari raut wajah mereka, tugas-tugas atau pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh bapak, ibu guru mulai muncul kesadaran mereka untuk dikerjakan, mereka juga tidak beranggapan lagi bahwa masa pandemi adalah masa libur sekolah. Dengan demikian, kerisauan-kerisauan yang dialami di atas dapat teratasi dan menemukan jalan keluarnya.
Ada satu hal yang menarik dalam tulisan di atas adalah bahwa ketika kita merasakan kegelisahan dalam menghadapi sebuah persoalan hidup, hendaknya kita tidak boleh berdiam diri atau menutup diri dan menyerah kepada keadaan yang ada, namun harus mencari jalan keluar dengan cara membangun komunikasi dan melakukan pendekatan dengan pihak-pihak yang berwenang untuk menemukan jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang dihadapi.
Komentar
Posting Komentar