Seratus Lebih Guru Belajar Buat Perangkat dan Praktik Pembelajaran Kurikulum Merdeka di Kecamatan Adonara Tengah
Sebanyak
121 guru SD yang berada di Kecamatan Adonara Tengah belajar cara membuat
perangkat pembelajaran dan praktik pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Aktivitas
ini dilakukan para guru dalam momentum Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka,
yang dilaksanakan pada Jumat-Sabtu (08-09/09/2023) di Aula SD Inpres Kenotan,
Desa Kenotan, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Hadir dalam kegiatan ini, para guru dan kepala sekolah dari 11 SD, meliputi SD Inpres Kenotan, SD Inpres Epubele, SD Inpres Lewobele, SD Inpres Lewopao, SD Inpres Nubalema, SD Katolik Bayuwuan, SD Katolik Klibang, SD Katolik Lite, SD Katolik Polugedang, SD Katolik Niwak, dan SD Katolik Waibreno. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur (Flotim), Wilayah Kecamatan Adonara Tengah, Yohanes Boli, S.Pd.SD. Sementara itu, narasumber kegiatan ini, yakni Guru Penggerak Angkatan 2, Pengajar Praktik Angkatan 6, dan Pengajar Praktik Angkatan 9, Muhammad Soleh Kadir, S.Pd.,Gr.
Hadir juga di sela kegiatan hari pertama, Kepala Dinas PKO Flotim, Felix Suban Hoda, S.S., M.Ed. Dalam kesempatan ini, Kadis PKO Flotim mengatakan para guru perlu menyiapkan diri dalam menghadapi perubahan pendidikan ke depan, termasuk Kurikulum Merdeka. “Saya tanya, Bapak dan Ibu Guru. Bapak dan Ibu Guru mau berubah? Kalau mau berubah maka ikuti kegiatan ini dengan baik selama dua hari ini. Pak Narasumber juga saya harap bisa berbagi semua ilmu dan pengalaman berkaitan dengan Kurikulum Merdeka sehingga para guru bisa menerapkan secara baik di dalam kelas,” harap Kadis.
Sebelumnya, Korwil Dinas PKO Flotim, Yohanes Boli, S.Pd.SD saat pembukaan menyampaikan, selama ini, SD yang ada di Kecamatan Adonara Tengah, telah mengikuti kegiatan serupa sebanyak dua kali. Namun, kegiatan ini sengaja dibuat lagi demi menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menciptakan pembelajaran sesuai prinsip Kurikulum Merdeka demi peningkatan Profil Pelajar Pancasila.
“Materi tentang konsep dasar Kurikulum Merdeka, pembuatan perangkat pembelajaran, asesmen, dan peer teaching secara praktis sangat diharapkan. Sehingga selesai kegiatan ini, para guru segera mempraktikkannya di sekolah dan kelas masing-masing,” imbuh Pengawas Yohanes Boli.
Komentar
Posting Komentar