Di Nyiur Melambai, CGP Ferdi itu Penggerak Kegiatan di Sekolah
Pendampingan Individu 1 hari kedua pada Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Flores Timur, saya helat pada Sabtu (22/10/22). Di hari kedua ini, sebagai Pengajar Praktik, saya mengunjungi 2 Calon Guru Penggerak (CGP), yakni Guru Ferdinandus Beda Daton, S.Pd., di SMPS Nyiur Melambai dan Guru Bakri Wahid, S.Pd.Gr., di SMPN Ile Boleng. Kedua sekolah ini berada pada satu kecamatan yang sama, yakni Kecamatan Ile Boleng.
Kisaran pukul tujuh lewat, saya bertolak dari rumah di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur menuju Desa Riawale. Lantaran belum sarapan pagi, saya menyinggahi kantin nasi kuning di Pelabuhan Waiwerang untuk mengisi perut. Dari sini, saya langsung tancap gas menuju SMPS Nyiur Melambai.
Setiba di sekolah, saya langsung menemui CGP Ferdinandus. Ada pemandangan yang agak lain. Sebab di sekolah itu sedang tidak melaksanakan KBM, melainkan sedang menggelar perkemahan. Beberapa anggota Pramuka DKR Ile Boleng, datang menyalimi saya dan meminta waktu agar saya meluangkan waktu beberapa menit usai melakukan pendampingan bersama CGP Ferdinandus.
Tak buang waktu lama, kami langsung melakukan pendampingan. Saya menanyakan perkembangan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama ini bersama Fasilitator Herman Nggili. CGP Ferdinandus menyebutkan, dirinya antusias mengikuti proses pembelajaran. "Dari modul 1.1 Filosofi Pemikiran KHD, 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak, 1.3 Visi Guru Penggerak, dan 1.4 Budaya Positif, saya mengikuti dengan baik. Walau beberapa tugas terlambat saya kirim, tetapi tidak ada tugas yang tidak selesai dalam 1 modul," ujar CGP Ferdinandus.
Lelaki yang juga merupakan Pembina Pramuka di sekolah ini mengatakan, sampai saat ini, dirinya terus berusaha menerapkan materi-materi yang didapatkan selama mengikuti PGP ini. "Di kelas, saya berusaha mengajar peserta didik dengan cara menuntun dan berpihak kepada anak. Di luar kelas, saya juga berusaha tetap ramah kepada peserta didik tanpa membedakan perlakuan," jelas CGP Ferdinandus.
Usai mewawancarai CGP Ferdinandus, saya mewawancarai Kepala Sekolah, Thomas Jonas Boleng, S.Pd. Dari kepala sekolah yang telah mengabdi di sekolah ini sejak 10 tahun yang lalu ini, saya menemukan informasi bahwa perkembangan CGP Ferdinandus makin naik dari hari ke hari. "Beliau aktif mendorong program ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, di dalam kelas, dirinya juga sudah memberikan pembelajaran yang baru dan menyenangkan bagi siswa," tutur Thomas.
Pria hitam manis asal Pante Besar, Larantuka ini menyebutkan, salah satu kelebihan CGP Ferdinandus yakni sudah mulai membuat perangkat pembelajaran Merdeka Belajar. "Semangat untuk berubah yang ditunjukkan oleh Pak Ferdi bisa mempengaruhi rekan-rekan guru lainnya," sebut Thomas.
Sementara itu, salah seorang rekan sejawat yang saya wawancarai, Veronika Lusia Timu Ebang, S.Pd., menyampaikan Pak Ferdi cocok menjadi Guru Penggerak karena di sekolah, Pak Ferdi juga menggerakkan para siswa dan guru untuk bekerja. "Misalnya beliau menginisiasi program Jumat Bersih. Awalnya beliau sendiri dengan beberapa siswa, lama-kelamaan para siswa dan guru lainnya juga mulai mengikuti program ini, dan bekerja bersama menyukseskan program Jumat Bersih ini," papar Veronika.
Salah seorang siswa, Maria Agatha Tapin Doni, yang saya wawancarai menyebutkan, bahwa CGP Ferdinandus dikenal sebagai sosok yang ramah. "Di kelas, Pak Ferdi mengajar kami dengan baik dan mudah kami pahami. Di luar kelas, Pak Ferdi menjaga kami selama kegiatan berlangsung, seperti perkemahan saat ini," ungkap Agatha.
Selesai melakukan pendampingan ini, saya menemui Anggota Pramuka DKR Ile Boleng. Tak lama, saya pun meminta izin untuk melanjutkan perjalanan ke Desa Nele Lamawangi guna menemui CGP Bakri Wahid, S.Pd.Gr.[pr]
Komentar
Posting Komentar